Rabu, 12 Agustus 2015

CERITAKU


Ceritaku


Menggemari seseorang itu tentunya ingin mengetahui kepribadian seseorang yang kita gemari tersebut. saya tertarik seorang artis Indonesia yang disebut-sebut Charly. Nah, sebelumnya saya suka bernyanyi tanpa maksud tertentu. Apalagi saat itu saya duduk di bangku SD sering bernyanyi di kelas untuk mendapatkan nilai. Menjelang akhir tahun 2005 saya membeli kaset ST12, saya mendengarkan lagunya di walkman. Ada beberapa lagu yang saya suka bahkan saya hafal, seperti Aku Masih Sayang, Rasa Yang Tertinggal, ATSL, dan Jalan Terbaik. Semakin lama semakin tertarik ketika melihat konser ST12 yang disiarkan di TV secara Live, penampilan Charly yang lumayan keren, bernyanyi dengan ciri khas tersendiri, suaranya yang serak basah dan membawakan lagu-lagu ciptaannya.
Oleh karena itu, saya ingin mengetahui latarbelakang dibalik kehidupan seorang Charly.
Hehehehe !!!!!

Charly adalah seorang artis terkenal yang memiliki nama lengkap Muhammad Charly Van Houten. Artis yang memiliki nama seperti orang Belanda ini lahir dari pasangan Sariyah Soegendri dan Toethe Hartika. Charly lahir pada tanggal 05 november 1981 Cirebon,Jawa Barat, Indonesia. Charly dan keluarga hidup sangat sederhana ayahnya yang berprofesi sebagai seorang petani. Akan tetapi, Charly bercita-cita menjadi seorang penyanyi merupakan ketertarikannya sendiri untuk belajar gitar yang didukung oleh keluarga. Apalagi keluarga Charly memiliki darah seni yaitu neneknya sebagai seorang sinden.
Artis beranting in i tumbuh dan menghabiskan masa kecil di kampung asalnya Blagedok, Pabedilan yang terletak di pinggiran kota Cirebon, Jawa Barat. Sejak kelas 3 SD Charly sudah belajar gitar bersama Uwaknya hingga Charly mahir bemain gitar. Charly dan gitarnya seperti belahan jiwa yang tidak dapat dipisahkan. Apapun aktivitasnya Charly selalu membawa gitar kesayangannya, seperti sarapan, tidur, hang out, bahkan masuk kamar mandi. Sifat kekanak-kanakan ingin selalu bermain-main justru berbeda dengan Charly, Charly lebih memilih belajar gitar dari pada bermain keluar rumah, sehingga kemampuan musikalnya semakin kental.
Artis yang menyukai hidangan tumis kangkung dan ikan peda ini memulai karirnya sejak SMP, suara emasnya dapat dipercaya sebagai Vokalis oleh teman-temannya. Tahun 1998 Charly mulai manggung dari kafe ke kafe, pada tahun 2000 Charly kuliah untuk mengambil jurusan seni di Universitas Pasundan Bandung. Selama di Bandung Charly hidup di jalanan, profesinya sebagai pengamen membuat dia sulit mencari tempat tinggal yang layak, dia tidur di rumah teman dan di studio tempat latihannya. Sampai akhirnya Charly mengenal pepep dan bergabung dengan ST12.
ST12 terdiri dari Ilham Febry alias Pepep di posisi Drum, Dedy Sudrajat alias Pepeng di posisi Gitar, Imam Rush di posisi Bass serta Charly sebagai Vokalisnya. ST12 didirikan pada tanggal 20 Januari 2005 di Jalan Stasiun Timur No.12 Bandung. Nama itulah cikal bakal nama ST12. Ketika itu ST12 mengeluarkan album perdana mereka yang diberi judul “jalan terbaik” pada tahu 2005. Beberapa bulan kemudian salah satu personel ST12 bernama Imam Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otaknya. Musibah itu tidak membuat Charly berhenti berkarir meskipun ST12 kehilangan satu personel.
Pada tahun 2008 ST12 meluncurkan album kedua yang berjudul “P.U.S.P.A”. Lagu-lagunya bercorak pop melayu dan campuram aliran music lain, seperti disko, reggae dan akustik. Album ini terinspirasi dari musibah pasca meninggalnya Imum Rush, seperti “saat terakhir”. Dan di album kedua ini Charly serta ST12 menuai sukses besar sampai akhirnya ST12 tercatat di deretan grup band papan atas Indonesia. Charly dianggap sebagai ujung tombak ST12.
Di kala itu saya sudah memasuki sekolah menengah pertama, saya semakin mengidolakan Charly, lagu-lagu ciptaan Charly di album kedua sangat menyentuh, penampilannya yang semakin keren dan tampan saat bernyanyi menggunakan jaket kulit bermerek ROLLINK membuat saya ingin jadi seperti Charly. Hari demi hari, saya selalu menyanyikan lagu-lagu Charly baik sendirian maupun sama teman-teman di sekolah, menulis nama Charly di buku catatan, di tembok sekolah hingga saya dimarahi oleh wali kelas saya yang namanya sering disebut ibu As.
Dan saya juga mulai belajar gitar dengan memainkan lagu “rasa yang tertinggal” karena chord-chordnya mudah, bahkan kalau beli baju saya cari yang bermerek “rollink”. Kebetulan waktu itu, distro bernama Make Over yang terletak di Beurawe , Banda Aceh sekarang pindah ke Lambhuk, Banda Aceh banyak menyediakan baju yang bermerek rollink. Karena merek itu yang dipakai Charly, saya beli beberapa baju di antaranya 3 kaos, 2 celana dan pada waktu lain saya membeli 2 kemeja dan 2 jaket di tempat yang sama.
Setelah itu, saya merasa senang karena saya punya koleksi baju-baju yang di pakai Charly. Maka dari itu, teman-teman saya mengetahui bahwa saya mengidolakan Charly, dan satu persatu dari teman saya mulai menyebut nama saya dengan sebutan Charly baik di sekolah maupun di pesantren saya belajar mengaji sampai akhirnya orang tua saya juga tahu bahwa saya mengidolakan Charly.
Tahun 2009 menjelang perpisahan di sekolah, saya belajar gerak-gerik atau goyangan Charly di video clip Jangan Pernah Berubah, karena pada hari perpisahan tiba saya tahu bahwa saya akan di panggil oleh MC untuk bernyanyi memeriahkan hari perpisahan dan menghibur teman-teman. Ternyata dugaan saya benar, mental dan lagu yang sudah lebih dulu saya persiapkan membuat saya segar ketika berada di atas panggung, tanpa rasa malu dan takut saya tampil di hadapan kepala sekolah, wali murid dan teman-teman.
Awal dari masa remaja pertengahan tahun 2009, saya mondok di pesantren Ummul Ayman yang terletak di Samalanga, Bireuen. Disana saya belajar ilmu agama lebih dalam sekaligus menyelesaikan Sekolah Menengah Atas . Namun bukan berarti saya tidak lagi mengidolakan Charly, akan tetapi saya malah bercita-cita menjadi penyanyi terkenal layaknya seorang Charly. Kalau saya pulang kampung, saya bermain ke rumah teman untuk belajar gitar dan mencari tahu lagu terbaru ciptaan Charly. Pada waktu itu, ST12 meluncurkan single terbaru dengan judul “kebesaranMu” tepatnya di bulan Ramadhan. ST12 juga mengeluarkan album ketiga bejudul “P.U.S.P.A. Repackage” (2009). Saya mendegar dan menghafal lagu tersebut sebagai bukti penggemar Charly dan juga bisa saya nyanyikan di pesantren pada waktu tertentu.
Tahun 2010 ST12 launcing album ke4 berjudul “Pangeran Cinta”. Saya mendengar berita bahwa ST12 akan tur ke Aceh, saya ingin sekali melihat konser mereka secara langsung apalagi di daerah saya sendiri. Ketika itu saya berada di pesantren yang dikelilingi oleh aturan sebuah yayasan. Akan tetapi saya memutuskan untuk membolos dan pergi ke kota Banda Aceh dengan tujuan utama nonton konser ST12. Tanpa memberitahu siapapun saya bergegas berangkat jam 12.00 siang saya tumpangi minibus dan sampai tujuan sekitar jam 16.00 sore. Saya mengabari kawan saya bernama Syahril untuk menjemput saya di halte Lingke tepatnya di depan kantor Gubernur Aceh. Jam 20.00 saya dan Syahril pergi bersama melihat konser ST12 yang diadakan di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh.
Detik demi detik waktu berjalan tiba saatnya ST12 bernyanyi. Ditengah-tengah kesenangan melihat Charly dengan jarak 5m tiba-tiba Handphone (HP) kawan saya berbunyi, ada panggilan masuk rupanya orang tua saya menghubungi dia. Saya merasa panik dan tidak tahu apa yang harus saya lakukan sehingga timbul idea yang kurang bagus di pikiran saya yaitu menyuruh kawan saya untuk membohongi orang tua saya. Dia Mengirim pesan singkat kepada orang tua saya yang bertulis “maaf, saya sedang mengikuti les komputer”. Setelah itu orang tua saya tidak menghubunginya lagi dan saya bisa menikmati acara ini dengan tenang.
Sekitar jam 23.00 konsernya selesai, saya ingin berpose dan berjabat tangan dengan sang Idola (Charly). Sayangnya Charly menghilang dari belakang panggung dan membuat saya sedikit sedih. Saya berniat mungkin di kesempatan saya bisa bertatap muka dengan Charly. Malam semakin larut, jam 00.00 WIB saya kembali ke pondok hingga sampai tujuan sekitar jam 04.00 pagi. Saya masuk lewat belakang tanpa satu orangpun yang tahu. Saya bersikap seperti biasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Beberapa hari kemudian, cita-cita saya menjadi penyanyi semakin tumbuh. Saya mencoba mengubah lirik-lirik lagu ST12 dengan lirik ciptaan saya sendiri yang terinspirasi dari Idola saya yaitu Charly. Lirik-lirik yang saya ubah merupakan suatu kebanggaan saya terhadap sang Idola. Tujuan utama saya membuat lirik itu bukan untuk membajak lagu ST12, melainkan untuk menunjukkan kreativitas saya dan berharap suatu saat lirik-lirik tersebut bisa saya masukkan chord-chordnya menjadi sebuah karya. Contoh lirik lagu yang pernah saya buat, ini:
               “Semua orang pada iri
               Melihat aku masuk TV
               Dan aku nyanyi Cari Pacar Lagi
               Featuring sama kak Charly”
Dan masih banyak lirik-lirik lain sekitar 13 lagu yang saya ubah sampai saat ini masih tersimpan di buku. Kerena menurut saya, suatu saat hal kecil itu akan tumbuh besar seiring berjalannya waktu dan keadaan.
Tahun 2011 berbagai media mengabarkan bahwa ST12 akan bubar disebabkan konflik internal yang terjadi antara mereka. Charly dan Pepeng hengkang dari ST12 membuat seluruh ST Setia (sebutan fans ST12) sedikit kecewa dan sedih. Meskipun demikian, karya Charly di industri hiburan tidak berhenti sampai disini. Charly malah membentuk bandnya sendiri bernama SETIA BAND. Nama band ini resmi didirikan pada tanggal 16 februari 2012 di Bandung, Charly juga membentuk manajemennya sendiri yang bernama “PANGERAN CINTA”. Manajemen ini mengorbit beberapa artis-artis lain, seperti 9band, Piterband, Flexter, Regina, Angga OM, Shinta dan Jojo serta Cinta Penelope.
Mendengar kabar itu, hampir 50% ST Setia mengatakan bahwa Charly adalah kacang lupa kulitnya. Kerena di bawah nama ST12 yang membesarkan nama Charly yang sekarang dikhianati. Tetapi sebagiannya lagi bepikir positif, hal itu wajar dilakukan Charly  dengan alasan “hidup itu tidak selalu bergantung sama orang lain akan tetapi mencoba untuk hidup mandiri”.
Setia Band yang didirikan Charly adalah SETIAKU (sebutan bagi penggemar), selain untuk menghibur orang secara luas, Setia Band juga punya arti tersendiri dibalik lambang yang berwarna MERAH, PUTIH dan BIRU. Meskipun mirip seperti bendera Negara, tetapi Setia Band mengartikan sebagai sebuah simbolik suatu komitmen.

1. MERAH : simbol keberanian dalam hal positif dan keberanian suatu tindakan positif bertemu idola SETIA BAND
2. PUTIH : sebagai simbol kesucian anak SETIAKU yang selalu mendukung SETIA BAND tetapi anak SETIAKU juga tidak lupa dengan sang pencipta

3. BIRU : sebagai simbol kedamaian, anak SETIAKU cinta damai dengan fans fans group band lain maupun saudaranya sendiri

MERAH, PUTIH, BIRU itu berbeda warna tapi SATU TUJUAN, SATU IMPIAN, SATU HARAPAN.

Kala itu, saya masih berada di bawah naungan Yayasan Ummul Ayman menjelang detik-detik akhir masa remaja saya di Yayasan tersebut. Setelah menyelasaikan SMA (2012), saya memberitahu kepada orang tau saya bahwa saya ingin menjadi penyanyi seperti Charly. Sayangnya orang tua saya melarang, mereka mengatakan bahwa dunia hiburan itu banyak orang menjadi khilaf, lupa diri, bahkan sering terlibat dalam hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka tidak ingin saya sukses di bidang hiburan melainkan di bidang pendidikan. Maka dari itu, semangat menjadi seorang penyanyi mulai turun hingga akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri ar-Raniry, Banda Aceh.
Setia Band pada saat itu mengeluarkan album perdana berjudul “Satu Hati” dengan lagu andalan “asmara”. Mendegarkan lagu-lagu di album tersebut saya tidak ingin menjauh dari dunia hiburan. Apalagi lagu yang berjudul “asmara”, semakin didengar semakin melekat di telinga orang yang menikmati nada tersebut dengan lembut. Saya merasa bingung, di satu sisi saya berpikir dunia pendidikan yang membuat kita sukses di dunia hiburan, contoh dekatnya Charly yang melanjutkan pendidikan untuk lebih mengetahui tentang seni. Tetapi di sisi lain saya berpikir dunia pendidikan menghalangi saya masuk ke dunia hiburan. Karena menurut saya, dunia hiburan itu akan terlihat indah jika kita bisa mengontrol diri ataupun mencoba menghindari hal-hal yang dianggap salah. Seperti halnya Charly yang memiliki kepribadian seperti orang yang sukses  di bidang pendidikan, diantaranya yaitu :

·      Kesuksesan Charly di panggung musik tidak membuatnya lupa kepada orang-orang terdekat seperti keluarganya. Buktinya Charly pernah beberapa kali menghadiahkan mobil kepada keluarganya, karena bagi Charly mereka adalah pendukung utama sehingga dia sukses sampai sekarang ini.
·      Charly adalah bekas pengamen. Meskipun Charly sudah terkenal sebagai artis, tetapi mengamen masih tetap dilakukan Charly untuk saling membantu.
·      Charly adalah sosok artis yang berjiwa sosial. Kehidupan Charly yang dulunya serba kekurangan membuat Charly tersentuh ketika melihat orang-orang yang tidak seberuntung dirinya. Buktinya Charly pernah terlibat beberapa kali dalam kegiatan sosial salah satunya Charly pernah menolong perempuan kecil yang tinggal di desa terpencil di Kalimantan sekaligus membuatkan lagu untuknya yang berjudul “sinar”.


Kepribadian yang dimiliki Charly menjadi pelajaran tersendiri bagi saya sebagai orang yang mengidolakannya. Banyak hal yang dapat kita ambil dibalik kehidupan seorang Charly. Oleh karena itu, saya bangga mengidolakannya hingga sampai saat ini. Sekian lama mengidolakan Charly dengan tujuan bisa jadi seperti dia. Karena banyaknya hambatan, saya menjadikan dunia hiburan ini sebagai Hobi khususnya dalam bernyanyi dan bermain gitar. Saya juga berharap suatu saat saya bisa mendatangi tempat kediamannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

animasi bergerak gif
Dance