Ceritaku
Menggemari seseorang itu tentunya ingin mengetahui kepribadian seseorang yang kita gemari tersebut. saya tertarik seorang artis Indonesia yang disebut-sebut Charly. Nah, sebelumnya saya suka bernyanyi tanpa maksud tertentu. Apalagi saat itu saya duduk di bangku SD sering bernyanyi di kelas untuk mendapatkan nilai. Menjelang akhir tahun 2005 saya membeli kaset ST12, saya mendengarkan lagunya di walkman. Ada beberapa lagu yang saya suka bahkan saya hafal, seperti Aku Masih Sayang, Rasa Yang Tertinggal, ATSL, dan Jalan Terbaik. Semakin lama semakin tertarik ketika melihat konser ST12 yang disiarkan di TV secara Live, penampilan Charly yang lumayan keren, bernyanyi dengan ciri khas tersendiri, suaranya yang serak basah dan membawakan lagu-lagu ciptaannya.
Menggemari seseorang itu tentunya ingin mengetahui kepribadian seseorang yang kita gemari tersebut. saya tertarik seorang artis Indonesia yang disebut-sebut Charly. Nah, sebelumnya saya suka bernyanyi tanpa maksud tertentu. Apalagi saat itu saya duduk di bangku SD sering bernyanyi di kelas untuk mendapatkan nilai. Menjelang akhir tahun 2005 saya membeli kaset ST12, saya mendengarkan lagunya di walkman. Ada beberapa lagu yang saya suka bahkan saya hafal, seperti Aku Masih Sayang, Rasa Yang Tertinggal, ATSL, dan Jalan Terbaik. Semakin lama semakin tertarik ketika melihat konser ST12 yang disiarkan di TV secara Live, penampilan Charly yang lumayan keren, bernyanyi dengan ciri khas tersendiri, suaranya yang serak basah dan membawakan lagu-lagu ciptaannya.
Oleh karena itu, saya ingin
mengetahui latarbelakang dibalik kehidupan seorang Charly.
Hehehehe !!!!!
Charly adalah seorang artis
terkenal yang memiliki nama lengkap Muhammad Charly Van Houten. Artis yang
memiliki nama seperti orang Belanda ini lahir dari pasangan Sariyah Soegendri
dan Toethe Hartika. Charly lahir pada tanggal 05 november 1981 Cirebon,Jawa
Barat, Indonesia. Charly dan keluarga hidup sangat sederhana ayahnya yang
berprofesi sebagai seorang petani. Akan tetapi, Charly bercita-cita menjadi
seorang penyanyi merupakan ketertarikannya sendiri untuk belajar gitar yang
didukung oleh keluarga. Apalagi keluarga Charly memiliki darah seni yaitu
neneknya sebagai seorang sinden.
Artis beranting in i tumbuh dan menghabiskan
masa kecil di kampung asalnya Blagedok, Pabedilan yang terletak di pinggiran
kota Cirebon, Jawa Barat. Sejak kelas 3 SD Charly sudah belajar gitar bersama
Uwaknya hingga Charly mahir bemain gitar. Charly dan gitarnya seperti belahan
jiwa yang tidak dapat dipisahkan. Apapun aktivitasnya Charly selalu membawa
gitar kesayangannya, seperti sarapan, tidur, hang out, bahkan masuk kamar mandi. Sifat kekanak-kanakan ingin
selalu bermain-main justru berbeda dengan Charly, Charly lebih memilih belajar
gitar dari pada bermain keluar rumah, sehingga kemampuan musikalnya semakin
kental.
Artis yang menyukai hidangan
tumis kangkung dan ikan peda ini memulai karirnya sejak SMP, suara emasnya
dapat dipercaya sebagai Vokalis oleh teman-temannya. Tahun 1998 Charly mulai
manggung dari kafe ke kafe, pada tahun 2000 Charly kuliah untuk mengambil
jurusan seni di Universitas Pasundan Bandung. Selama di Bandung Charly hidup di
jalanan, profesinya sebagai pengamen membuat dia sulit mencari tempat tinggal
yang layak, dia tidur di rumah teman dan di studio tempat latihannya. Sampai
akhirnya Charly mengenal pepep dan bergabung dengan ST12.
ST12 terdiri dari Ilham Febry
alias Pepep di posisi Drum, Dedy Sudrajat alias Pepeng di posisi Gitar, Imam
Rush di posisi Bass serta Charly sebagai Vokalisnya. ST12 didirikan pada
tanggal 20 Januari 2005 di Jalan Stasiun Timur No.12 Bandung. Nama itulah cikal
bakal nama ST12. Ketika itu ST12 mengeluarkan album perdana mereka yang diberi
judul “jalan terbaik” pada tahu 2005. Beberapa bulan kemudian salah satu
personel ST12 bernama Imam Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otaknya.
Musibah itu tidak membuat Charly berhenti berkarir meskipun ST12 kehilangan
satu personel.
Pada tahun 2008 ST12 meluncurkan
album kedua yang berjudul “P.U.S.P.A”.
Lagu-lagunya bercorak pop melayu dan campuram aliran music lain, seperti disko,
reggae dan akustik. Album ini terinspirasi dari musibah pasca meninggalnya Imum
Rush, seperti “saat terakhir”. Dan di
album kedua ini Charly serta ST12 menuai sukses besar sampai akhirnya ST12
tercatat di deretan grup band papan atas Indonesia. Charly dianggap sebagai
ujung tombak ST12.
Di kala itu saya sudah memasuki
sekolah menengah pertama, saya semakin mengidolakan Charly, lagu-lagu ciptaan
Charly di album kedua sangat menyentuh, penampilannya yang semakin keren dan
tampan saat bernyanyi menggunakan jaket kulit bermerek ROLLINK membuat saya ingin jadi seperti Charly. Hari demi hari,
saya selalu menyanyikan lagu-lagu Charly baik sendirian maupun sama teman-teman
di sekolah, menulis nama Charly di buku catatan, di tembok sekolah hingga saya
dimarahi oleh wali kelas saya yang namanya sering disebut ibu As.
Dan saya juga mulai belajar gitar
dengan memainkan lagu “rasa yang tertinggal” karena chord-chordnya mudah, bahkan
kalau beli baju saya cari yang bermerek “rollink”. Kebetulan waktu itu, distro
bernama Make Over yang terletak di
Beurawe , Banda Aceh sekarang pindah ke Lambhuk, Banda Aceh banyak menyediakan
baju yang bermerek rollink. Karena merek itu yang dipakai Charly, saya beli
beberapa baju di antaranya 3 kaos, 2 celana dan pada waktu lain saya membeli 2
kemeja dan 2 jaket di tempat yang sama.
Setelah itu, saya merasa senang
karena saya punya koleksi baju-baju yang di pakai Charly. Maka dari itu,
teman-teman saya mengetahui bahwa saya mengidolakan Charly, dan satu persatu
dari teman saya mulai menyebut nama saya dengan sebutan Charly baik di sekolah
maupun di pesantren saya belajar mengaji sampai akhirnya orang tua saya juga
tahu bahwa saya mengidolakan Charly.
Tahun 2009 menjelang perpisahan
di sekolah, saya belajar gerak-gerik atau goyangan Charly di video clip Jangan Pernah Berubah, karena pada hari
perpisahan tiba saya tahu bahwa saya akan di panggil oleh MC untuk bernyanyi
memeriahkan hari perpisahan dan menghibur teman-teman. Ternyata dugaan saya
benar, mental dan lagu yang sudah lebih dulu saya persiapkan membuat saya segar
ketika berada di atas panggung, tanpa rasa malu dan takut saya tampil di
hadapan kepala sekolah, wali murid dan teman-teman.
Awal dari masa remaja pertengahan
tahun 2009, saya mondok di pesantren Ummul Ayman yang terletak di Samalanga,
Bireuen. Disana saya belajar ilmu agama lebih dalam sekaligus menyelesaikan
Sekolah Menengah Atas . Namun bukan berarti saya tidak lagi mengidolakan
Charly, akan tetapi saya malah bercita-cita menjadi penyanyi terkenal layaknya
seorang Charly. Kalau saya pulang kampung, saya bermain ke rumah teman untuk
belajar gitar dan mencari tahu lagu terbaru ciptaan Charly. Pada waktu itu,
ST12 meluncurkan single terbaru dengan judul “kebesaranMu” tepatnya di bulan
Ramadhan. ST12 juga mengeluarkan album ketiga bejudul “P.U.S.P.A. Repackage” (2009). Saya mendegar dan menghafal lagu
tersebut sebagai bukti penggemar Charly dan juga bisa saya nyanyikan di
pesantren pada waktu tertentu.
Tahun 2010 ST12 launcing album
ke4 berjudul “Pangeran Cinta”. Saya
mendengar berita bahwa ST12 akan tur ke Aceh, saya ingin sekali melihat konser
mereka secara langsung apalagi di daerah saya sendiri. Ketika itu saya berada
di pesantren yang dikelilingi oleh aturan sebuah yayasan. Akan tetapi saya
memutuskan untuk membolos dan pergi ke kota Banda Aceh dengan tujuan utama
nonton konser ST12. Tanpa memberitahu siapapun saya bergegas berangkat jam
12.00 siang saya tumpangi minibus dan sampai tujuan sekitar jam 16.00 sore.
Saya mengabari kawan saya bernama Syahril
untuk menjemput saya di halte Lingke tepatnya di depan kantor Gubernur Aceh. Jam
20.00 saya dan Syahril pergi bersama melihat konser ST12 yang diadakan di
Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh.
Detik demi detik waktu berjalan
tiba saatnya ST12 bernyanyi. Ditengah-tengah kesenangan melihat Charly dengan
jarak 5m tiba-tiba Handphone (HP) kawan saya berbunyi, ada panggilan masuk
rupanya orang tua saya menghubungi dia. Saya merasa panik dan tidak tahu apa
yang harus saya lakukan sehingga timbul idea yang kurang bagus di pikiran saya
yaitu menyuruh kawan saya untuk membohongi orang tua saya. Dia Mengirim pesan
singkat kepada orang tua saya yang bertulis “maaf, saya sedang mengikuti les
komputer”. Setelah itu orang tua saya tidak menghubunginya lagi dan saya bisa menikmati
acara ini dengan tenang.
Sekitar jam 23.00 konsernya selesai,
saya ingin berpose dan berjabat tangan dengan sang Idola (Charly). Sayangnya
Charly menghilang dari belakang panggung dan membuat saya sedikit sedih. Saya
berniat mungkin di kesempatan saya bisa bertatap muka dengan Charly. Malam
semakin larut, jam 00.00 WIB saya kembali ke pondok hingga sampai tujuan
sekitar jam 04.00 pagi. Saya masuk lewat belakang tanpa satu orangpun yang
tahu. Saya bersikap seperti biasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Beberapa hari kemudian, cita-cita
saya menjadi penyanyi semakin tumbuh. Saya mencoba mengubah lirik-lirik lagu
ST12 dengan lirik ciptaan saya sendiri yang terinspirasi dari Idola saya yaitu
Charly. Lirik-lirik yang saya ubah merupakan suatu kebanggaan saya terhadap
sang Idola. Tujuan utama saya membuat lirik itu bukan untuk membajak lagu ST12,
melainkan untuk menunjukkan kreativitas saya dan berharap suatu saat
lirik-lirik tersebut bisa saya masukkan chord-chordnya menjadi sebuah karya.
Contoh lirik lagu yang pernah saya buat, ini:
“Semua
orang pada iri
Melihat
aku masuk TV
Dan
aku nyanyi Cari Pacar Lagi
Featuring
sama kak Charly”
Dan masih banyak lirik-lirik lain
sekitar 13 lagu yang saya ubah sampai saat ini masih tersimpan di buku. Kerena
menurut saya, suatu saat hal kecil itu akan tumbuh besar seiring berjalannya
waktu dan keadaan.
Tahun 2011 berbagai media
mengabarkan bahwa ST12 akan bubar disebabkan konflik internal yang terjadi
antara mereka. Charly dan Pepeng hengkang dari ST12 membuat seluruh ST Setia
(sebutan fans ST12) sedikit kecewa dan sedih. Meskipun demikian, karya Charly
di industri hiburan tidak berhenti sampai disini. Charly malah membentuk
bandnya sendiri bernama SETIA BAND. Nama band ini resmi didirikan pada tanggal
16 februari 2012 di Bandung, Charly juga membentuk manajemennya sendiri yang bernama
“PANGERAN CINTA”. Manajemen ini mengorbit beberapa artis-artis lain, seperti
9band, Piterband, Flexter, Regina, Angga OM, Shinta dan Jojo serta Cinta
Penelope.
Mendengar kabar itu, hampir 50%
ST Setia mengatakan bahwa Charly adalah kacang lupa kulitnya. Kerena di bawah
nama ST12 yang membesarkan nama Charly yang sekarang dikhianati. Tetapi
sebagiannya lagi bepikir positif, hal itu wajar dilakukan Charly dengan alasan “hidup itu tidak selalu
bergantung sama orang lain akan tetapi mencoba untuk hidup mandiri”.
Setia Band yang didirikan Charly
adalah SETIAKU (sebutan bagi penggemar), selain untuk menghibur orang secara
luas, Setia Band juga punya arti tersendiri dibalik lambang yang berwarna
MERAH, PUTIH dan BIRU. Meskipun mirip seperti bendera Negara, tetapi Setia Band
mengartikan sebagai sebuah simbolik suatu komitmen.
1. MERAH : simbol keberanian
dalam hal positif dan keberanian suatu tindakan positif bertemu idola SETIA
BAND
2. PUTIH : sebagai simbol
kesucian anak SETIAKU yang selalu mendukung SETIA BAND tetapi anak SETIAKU juga
tidak lupa dengan sang pencipta
3. BIRU : sebagai simbol
kedamaian, anak SETIAKU cinta damai dengan fans fans group band lain maupun saudaranya
sendiri
MERAH, PUTIH, BIRU itu berbeda
warna tapi SATU TUJUAN, SATU IMPIAN, SATU HARAPAN.
Kala itu, saya masih berada di
bawah naungan Yayasan Ummul Ayman menjelang detik-detik akhir masa remaja saya
di Yayasan tersebut. Setelah menyelasaikan SMA (2012), saya memberitahu kepada
orang tau saya bahwa saya ingin menjadi penyanyi seperti Charly. Sayangnya
orang tua saya melarang, mereka mengatakan bahwa dunia hiburan itu banyak orang
menjadi khilaf, lupa diri, bahkan sering terlibat dalam hal-hal yang tidak
diinginkan. Mereka tidak ingin saya sukses di bidang hiburan melainkan di
bidang pendidikan. Maka dari itu, semangat menjadi seorang penyanyi mulai turun
hingga akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Universitas
Islam Negeri ar-Raniry, Banda Aceh.
Setia Band pada saat itu
mengeluarkan album perdana berjudul “Satu
Hati” dengan lagu andalan “asmara”. Mendegarkan lagu-lagu di album tersebut
saya tidak ingin menjauh dari dunia hiburan. Apalagi lagu yang berjudul
“asmara”, semakin didengar semakin melekat di telinga orang yang menikmati nada
tersebut dengan lembut. Saya merasa bingung, di satu sisi saya berpikir dunia
pendidikan yang membuat kita sukses di dunia hiburan, contoh dekatnya Charly
yang melanjutkan pendidikan untuk lebih mengetahui tentang seni. Tetapi di sisi
lain saya berpikir dunia pendidikan menghalangi saya masuk ke dunia hiburan.
Karena menurut saya, dunia hiburan itu akan terlihat indah jika kita bisa
mengontrol diri ataupun mencoba menghindari hal-hal yang dianggap salah.
Seperti halnya Charly yang memiliki kepribadian seperti orang yang sukses di bidang pendidikan, diantaranya yaitu :
·
Kesuksesan
Charly di panggung musik tidak membuatnya lupa kepada orang-orang terdekat
seperti keluarganya. Buktinya Charly pernah beberapa kali menghadiahkan mobil
kepada keluarganya, karena bagi Charly mereka adalah pendukung utama sehingga
dia sukses sampai sekarang ini.
·
Charly
adalah bekas pengamen. Meskipun Charly sudah terkenal sebagai artis, tetapi
mengamen masih tetap dilakukan Charly untuk saling membantu.
·
Charly
adalah sosok artis yang berjiwa sosial. Kehidupan Charly yang dulunya serba
kekurangan membuat Charly tersentuh ketika melihat orang-orang yang tidak
seberuntung dirinya. Buktinya Charly pernah terlibat beberapa kali dalam
kegiatan sosial salah satunya Charly pernah menolong perempuan kecil yang
tinggal di desa terpencil di Kalimantan sekaligus membuatkan lagu untuknya yang
berjudul “sinar”.
Kepribadian yang dimiliki Charly
menjadi pelajaran tersendiri bagi saya sebagai orang yang mengidolakannya.
Banyak hal yang dapat kita ambil dibalik kehidupan seorang Charly. Oleh karena
itu, saya bangga mengidolakannya hingga sampai saat ini. Sekian lama
mengidolakan Charly dengan tujuan bisa jadi seperti dia. Karena banyaknya
hambatan, saya menjadikan dunia hiburan ini sebagai Hobi khususnya dalam
bernyanyi dan bermain gitar. Saya juga berharap suatu saat saya bisa mendatangi
tempat kediamannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar